SIRSAK RATU
Sirsak Ratu
Sirsak (Annona muricata) dibeberapa daerah dikenal dengan nama nangka belanda, juga nangka seberang. sebagian Sirsak ratu adalah jenis sirsak yang dapat ditemui pada banyak daerah di Jawa Barat. Sirsak ratu memiliki keunggulan dalam bentuk buah yang cukup besar (hingga 1.2 Kg) dan memiliki daging buah dengan rasa manis segar dengan sedikit biji.
Sirsak Ratu adalah tanaman yang mudah di budidayakan dan tidak memerlukan perhatian khusus. Tanah yang ideal untuk tanaman sirsak adalah tanah berpasir dan berkapur dengan kandungan bahan organik yang tinggi, kondisi tanah seperti ini mungkin dapat dibuat jika kita hendak menanam sirsak Ratu di dalam pot.
Pembuahan tanaman sirsak dapat dipercepat dengan cara melakukan penanaman bibit yang diperoleh dari hasil okulasi dan melakukan pemangkasan pada ujung cabang.
Bibit okulasi sirsak Ratu dengan harga Rp. 30.000,- dapat diperoleh
Bertanam Sirsak Ratu
Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak dengan klon, terutama melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai.
Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun.
Benih dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan dahulu di persemaian. Setelah 20 – 30 hari, 85-90% dapat berkecambah dan semai itu dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan.
Pemotongan separuh daun dan kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah.
Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi.
Lubang Tanam
- Buat lubang tanam 50x50x50 Cm
- Campur 15 – 20 Kg pupuk kandang dengan 125 Gram pupuk NPK 16-16-16
- Isi lubang dengan Pupuk Kandang
- Diamkan/istirahatkan lubang selama 2 – 4 minggu untuk menghilangkan gas yang mungkin ada akibat penggalian
Penanaman
- Pilih bibit setinggi 70 – 100 Cm dengan batas sambungan 10 Cm di atas permukaan tanah
- Jika bibit berada di dalam polybag, belah polybag dengan pisau/cuter untuk menjaga agar gumpalan tanah tidak pecah.
- Tekan-tekan tanah permukaan agar tidak terjadi rongga di sekitar akar tanaman
Pemeliharaan
Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau.
Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan; dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan.
Pemupukan dengan pupuk kandang dan/atau NPK dalam dosis kecil beberapa kali dalam setahun dapat mendorong pertumbuhan dan pembuahan, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan.
Pohon sirsak biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa kasus diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya.
Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang. Kurang baiknya penyerbukan kiranya merupakan faktor pembatas utama dalam jumlah hasil, dan untuk menghilangkan kendala ini dianjurkan untuk penyerbukan dengan tangan. Akan tetapi, hal ini jarang dilakukan dan hanya dapat berlangsung jika ada masa pembungaan yang jelas.
Hama Dan Penyakit
Selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah.
Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap. Produksi buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit sehingga menjadi busuk atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah.
Di Hindia Barat ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi musim kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah agar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi.
Penyakit busuk coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong untuk menahan penyakit pada musim hujan berikutnya.
Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut dapat diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan mampu menanggulangi hama ini. Buah dapat dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah.
Annonaepestis bengalella adalah penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India sampai ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum sampai mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar